TEMU LAPANG MODEl KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL)


Temu Lapang Model Kawasan Rumah Lestari (M-KRPL) adalah merupakan salah satu program BPTP Provinsi Nusa tenggara Barat dalam hal peningkatan dan ketahan pangan masyarakat melalui pembentukan Model Kawasan Rumah Lestari. Kegiatan itu dilaksanakan di Kebun Bibit Desa  Model Kawasan Rumah Pangan Lestari(M-KRPL) Kelompok Wanita Tani “Melati” Dusun Lempenge Desa Rempek Kecamatan Gangga  Kabupaten lombok Utara,Senin (7/10)

Kepala BPTP Prov. Nusa Tenggara Barat Dr.Ir.Dwi Prapto  Sujatniko,MS menjelaskan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari adalah merupakan instruksi bapak presiden kepada Kementerian Pertnian RI yang dilaksanakan BPTP Provinsi NTB  pada kabupaten/kota agar setiap rumah bisa mencukupi pangannya sendiri yang  ditindak lanjuti dengan pemamfaatan halaman yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kelompok tani dengan menanam berbagai tanaman sayur mayur dan untuk mencukupi pangan dan gizi keluarga
Ia menjelaskan pemerintah akan selalu mendampingi SKPD Kabupaten   Lombok Utara dari jenis teknologi dan inovasi   setiap saat terutama untuk masyarkat kebawah karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan agar lebih memahami bagaimana bercocok tanam di pekarangan dengan sistim polibec bahkan BPTP telah menyiapkan kebun bibit agar tidak kesulitan mengembangkan program ini. Dengan memamfaaatkan pekarangan dengan beternak ikan,beternak ayam dan memelihara ikan akan banyak mendatangkan mamfaat guna memenuhi kebutuhan keluarga.
Lebih lanjut dikatakannya Model Kawasan Rumah Lestari telah dikembangkan pada 24 lokasi di Nusa Tenggara Barat dan di Kabupaten Lombok utara baru dikembangkan di 2 desa yakni di Desa Sigar Penjalin dan Desa Rempek Dusun Lempenge  dan diharapkan akan menjadi model bagi desa lainnya
Dihadiapan Camat,Kades Rempek dan kelompok tani wanita dan tokoh masyarakat yang hadir Bupati KLU H. Djohan Sjamsu, SH dalam sambutannya menjelaskan kegiatan ini merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat dalam hal pemamfaatan pekarangan agar kebutuhan sayur bisa tercukupi
Dipilihnya Desa Rempek sebagai salah satu Model Kawasan Rumah Lestari karena Desa Rempek menjadi juara I pada Lomba Hatinya PKK di Tingkat Nusa Tenggara Barat dan meraih juara 6 di tingkat Nasional

0 komentar:

PUNCAK ACARA HARI PANGAN SEDUNIA (HPS) XXXIII DI KABUPATEN LOMBOK UTARA

Puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) XXXIII Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013 dipusatkan di Lapangan Supersemar Tanjung Kabupaten Lombok utara 7 November 2013 dan dihadiri Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Muhammad Amin, SH,M.Si,Bupati KLU H. Djohan Sjamsu, SH beserta Wakil Bupati H. Najmul Akhyar, SH.MH dan hadir pula Wali Kota Mataram H. Akhyar Abduh dan sejumlah pejabat,Ketua TIM Penggerak PKK Prov. NTB dan kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Barat.
 Acara tersebut mengusung tema ‘’Peningkatan Konsumsi Pangan  Hewani Yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) dalam upaya penjaminan keamanan dan gizi masyarakat yang berarti Indonesi kaya akan sumber daya alam sebagai sumber pangan  lokal yang memiliki nilai gizi adalah  tangung jawab pemerintah yang merupakan suatu keharusan agar bangsa Indonesia dapat mandiri.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Muhammad Amin, SH, MSi. dalam sambutannya mengatakan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan untuk menyegarkan kesadaran masyarakat akan penting dan wajibnya pemenuhan kebutuhan dan ketersediaan pangan yang cukup dan bergizi.
Dijelaskannya Peringatan itu juga dihajatkan untuk meningkatkan semangat dan etos kerja untuk terus berusaha memanfaatkan potensi pangan yang ada sebagai kebutuhan dasar masyarakat yang kecukupannya baik dari segi Kualitas maupun kuantitas, merupakan tanggungjawab masyarakat Nusa Tenggara Barat.
Menurutnya hal tersebut tidak dapat diwujudkan hanya dengan mengandalkan upaya yang dilakukan Pemerintah, namun partisipasi dari seluruh pihak dan seluruh lapisan masyarakat sangat diharapkan sebagai penentu terwujudnya ketahanan pangan. Tidak hanya itu tak kalah pentinya dilakukan diversifikasi pangan sebagai kunci keberhasilan untuk mengelola potensi dan penganekaragaman pangan masyarakat agar menjadi lebih berkualitas dan sehat.
“Pengembangan konsumsi pangan diarahkan agar kita tidak tergantung kepada satu jenis pangan saja, tetapi harus dapat memanfaatkan beranekaragam bahan pangan” ujarnya.
Di penghujung sambutannya wagub menjelaskan aspek keragaman pola konsumsi pangan penduduk terus mengalami peningkatan dimana konsumsi energy diatas standar internasional yakni sebesar 2.004 kilo kalori/kapita/hari, dan konsumsi protein juga melebihi standar nasional yakni sebesar 64,4 gram/kapita/hari.
Mengingat Lombok Utara sebagai kabupaten termuda dengan jumlah penduduk sekitar 216 ribu jiwa dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Nusa Tenggara Barat,bagi Bupati KLU H.Djohan Sjamsu,SH moment itu sangat tepat dilaksanakan di Lombok Utara dalam memotivasi dan mengoptimalkan sumber daya lokal menuju kemandirian pangan.
Ia menjelaskan strategi Pemerintah Lombok utara untuk meningkatkan Ketahanan Pangan berbagai upaya dilakukan diantaranya seperti  eksentifikasi pertaninan melalui percetakan sawah baru, revitalisasi jaringan irigasi yang tidak berfungsi dan optimalisasi penggunaan lahan kering untuk budi daya tanaman pangan dan holtikultura selain intensifikasi melalui optimalisasi penyuluhan,kerjasama dengan perguruan tinggi juga dilakukan diversifikasi melalui program P2KP (Percepatan Keanegaragaman Konsumsi Pangan), KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari),Desa Mapan,Pembangunan Lumbung Pangan sedangkan untuk ketahanan pangan tingkat rumah tangga dilakukan program kerjasama dengan TIM penggerak PKK kabupaten
Pada kesempatan itu Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Muh.Amin, SH. M.Si didampingi Bupati KLU H. Djohan Sjamsu,SH beserta Wakil H. Najmul Akhyar, SH.MH menyerahkan bantuan secara simbolis  Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R Tanjung) senilai satu Milyar dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. NTB, makanan pendamping ASI 14.106,4 Kg dari Dinas kesehatan Prov. NTB sedangkan bantuan dari Dinas Kehutan Provinsi NTB diserahkan Alat Pengolah Produk HHBK jenis madu 2 paket dan bibit tanaman hutan 200 batang pohon dan Penyerahan hadiah lomba optimalisasi pemamfaatan pekarangan dan lomba cipta menu yang juara pertama di raih oleh Kabupaten Lombok Utara sedangkan pada Lomba optimalisasi pemamfaatan pekarngan keluar sebagai juara pertama diraih oleh Kelompok Wanita Tani Rahmat Jaya Kota Bima. (humas)

0 komentar:

CARA KERJA PESTISIDA



Pestisida Racun Kontak
Pestisida jenis ini akan bekerja dengan baik jika terkena atau kontak langsung dengan OPT sasaran. Untuk jenis insektisida, penggunaan racun kontak sangat efektif untuk mengendalikan serangga yang menetap, seperti ulat, kutu daun, dan semut. Racun ini kurang bekerja baik terhadap serangga-serangga yang mempunyai mobilitas tinggi, seperti lalat, kutu kebul, dan belalang.
Pestisida Racun Pernapasan
Cara kerja racun pernapasan hanya ada pada insektisida dan akan bekerja jika terhisap melalui organ pernafasan. Waktu penyemprotan yang paling efektif adalah ketika hama sasaran sedang berada pada puncak aktifitasnya, sehingga dengan pernapasan yang semakin cepat maka semakin banyak pula racun yang dihisap.
Pestisida Racun Perut atau Racun Lambung
Racun dalam pestisida jenis ini akan bekerja jika bagian tanaman yang sudah disemprot termakan oleh hama/serangga sasaran. Beberapa rodentisida dan insektisida bekerja dengan cara ini.
Pestisida Racun Sistemik
Pestisida jenis ini akan bekerja jika racun yang disemprotkan ke bagian tanaman sudah terserap masuk ke dalam jaringan tanaman baik melalui akar maupun daun sehingga dapat membunuh OPT yang berada di dalam jaringan tanaman, seperti bakteri/fungi. Pada insektisida sistemik, serangga akan mati kalau sudah memakan atau menghisap cairan tanaman yang sudah menyerap racun. Cairan atau bagian tanaman yang dimakan akan menjadi racun lambung bagi serangga. Racun sistemik sangat cocok untuk mengendalikan serangga penghisap atau serangga yang sulit dikendalikan menggunakan racun kontak.
Herbisida PurnaTumbuh dan PraTumbuh
Pada herbisida purna tumbuh hanya akan bekerja pada bagian tanaman yang sudah memiliki organ sempurna, seperti akar, batang, dan daun. Sedangkan herbisida pra tumbuh akan mematikan biji gulma yang belum berkecambah.

0 komentar: