CARA PENYEMAIAN BENIH SAYURAN YANG BAIK


Penyemaian Benih Sayuran
A.   Latar Belakang
Senang rasanya jika sayuran yang kita tanam bisa tumbuh subur, tapi kadang jangankan untuk subur, tumbuh saja kadang tidak, untuk itu diperlukan penanganan yang tepat agar benih yang kita tanam bisa tumbuh dengan baik.
 Bagi yang menyukai kegiatan bercocok tanam, adalah suatu kebahagiaan tersendiri bila dapat menyemai sendiri biji tanaman menjadi benih atau bibit tanaman kecil. Sepertinya tidak ada yang susah pada tahap ini. Tetapi sesungguhnya, tahap inilah yang paling sulit karena tingkat keberhasilan dari biji menjadi kecambah dan akhirnya tumbuh hanya sekitar 85%. Itupun setelah mendapat perlakuan yang sangat telaten. Bila kita kurang memperhatikan langkah-langkah awal ini, biasanya keberhasilan hidup hanya dibawah 20%.

B.  Tahap Persipan Penyemaian
1.    Pemilihan Benih
pemilihan benih yang tepat menjadi hal yang sangat penting karena ini sangat erat hubungannya dengan kualitas tanaman yang akan kita rawat nantinya karena itu kita harus teliti dalam hal memilih benih.benih yang akan kita tanam harus sesuai dengan kondisi cuaca, ketinggian tanah dari permukaan laut, musim, kelembaban.
2.    Penyiapan Media Tanam
Media tanam dapat berupa tanah subur yang sudah dicampur dengan pupuk kandang (POG) dan sekam padi dengan perbandingan 2:1:1
3.    Wadah Persemaian
Dapat memakai pot plastik atau tray pot khusus untuk menyemai benih. Banyaknya pot atau tray pot  tergantung dari banyaknya benih yang akan kita semai.
4.    Tempat Persemaian
Tempat persemaian hendaknya bisa mendapatkan sinar matahari tetapi tidak secara langsung dan juga hendaknya tidak terkena hujan secara langsung maka tempat persemaian yang ideal harus diberi naungan berupa plastik.

C.  Langkah Kerja Proses Penyemaian Benih Sayuran
1.      Rendamlah benih dengan air hangat kuku selama 3 jam untuk jenis-jenis benih yang tidak mudah berkecambah seperti benih cabai, terong dan tomat. sedangkan untuk jenis benih yang mudah berkecambah seperti melon, timun, kul, dan brokoli maka tidak perlu direndam air hangat langsung di tanam.
2.      Tririskan benih yang telah direndam di atas kertas bekas/kertas koran.
3.      Isi tray pot dengan media tanam sebanyak 2/3 dari tinggi lubang.    Isikan 2 sampai 3 biji kedalam masing-masing lubang. Tutup biji-biji yang disemai tadi dengan media tanam atau tanah tipis-tipis saja lalu siram dengan air sampai media terlihat basah. Penyiraman dilakukan dengan hati-hati dan perlahan agar biji tidak
 keluar.
4.      Letakkan ditempat yang teduh. Perhatikan setiap pagi, bila media mulai mengering, lakukan penyiraman secukupnya. Lebih baik menggunakan sprayer agar posisi biji-biji tidak acak-acakan karena terkena air yang disiramkan terlalu banyak. Air yang terlalu banyak juga menyebabkan biji tidak berkecambah
 tetapi busuk.
5.       Benih biasanya akan menampakkan pertumbuhan pada hari ke-7 sampai ke-10 sejak disemai. Bila sudah terlihat benih tanaman muda keluar, pot atau tray pot boleh dipindahakan ketempat yang mendapat sinar matahari pagi. Benih-benih muda harus dijemur pada pagi hari kurang lebih 2 jam, lalu tempatkan di
bawah naungan agar tidak terkena sinar matahari langsung.
6.      Bila benih sudah mencapai tinggi sekitar 10 cm (berdaun 3-4 lembar), sudah siap untuk ditanam.
7.      Selamat bercocok tanam!