Cara Budidaya Jahe Emprit Dalam Polybag Yang Benar Agar Jahe Tumbuh Subur
Jahe emprit merupakan salah satu jenis jahe
yang ukurannya lebih kecil jika dibandingkan dengan jahe merah dan jahe gajah.
Saat ini permintaan pasar terhadap jahe memang cukup tinggi karena tidak hanya
digunakan untuk kebutuhan dalam negeri saja tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan pasar dunia. Tanaman jahe masuk dalam kategori tanaman obat dan temu
– temuan atau rimpang dimana tanaman ini sebenarnya sejenis dengan tanaman
temulawak, kunyit, dan temu – temuan lainnya. Cara budidaya jahe
emprit dalam polybag saat ini memang banyak diminati apalagi semakin
terbatasnya lahan yang ada saat ini membuat budidaya jahe menjadi lebih sulit.
Oleh sebab itulah polybag merupakan salah satu tempat yang tepat
untuk bercocok tanam jahe emprit dan membudidayakannya. Cara
menanam jahe emprit dalam polybag sebenarnya tidaklah sulit. Cara
tanam jahe emprit hampir sama dengan penananaman jahe di tempat lain.
Untuk penjelasan lebih lanjut tentang cara budidaya jahe emprit,
berikut ini langkah – langkahnya.
Pemilihan
Bibit
Tips pemilihan bibit
merupakan langkah yang paling penting sebelum memahami teknik
budidaya tanaman jahe emprit. Bibit jahe dapat diperoleh dari perkebunan
atau pembibitan jahe emprit yang sudah ada. Saat memilih bibit,
pilihlah bibit jahe yang bagus dan berkualitas. Pastikan
bahwa tanaman jahe memiliki varietas tinggi yaitu dapat tumbuh tinggi
dan menghasilkan jahe yang berkualitas atau tidak cacat.
Persiapan
Media Tanam
Media tanam yang harus
dipersiapkan untuk pohon jahe polybag. Jumlah polybag harus disesuaikan dengan
jumlah bibit jahe yang akan ditanam. Setelah polybag disiapkan, langkah
selanjutnya adalah menyiapkan media tanam berupa tanah yang sudah dicampur
dengan pupuk kandang. Tanah yang bagus untuk menanam jahe emprit adalah tanah
yang gembur dan sedikit berpasir sehingga memudahkan tanaman jahe untuk lebih
cepat tumbuh dan berkembang. Polybag yang digunakan untuk menanam bibit jahe
juga harus besar yaitu berukuran 60 x 40 cm karena jahe akan tumbuh besar dan
memerlukan banyak tempat untuk pertumbuhan rimpangnya.
Penanaman
Teknik menanam bibit jahe
sebaiknya ditanam sedalam 5 sampai 7 cm dengan tunas bibit yang menghadap ke
atas. Jangan sampai terbalik karena bisa menghambat pertumbuhan tanaman
jahe. Penanaman bibit jahe sebaiknya dilakukan saat musim penghujan
sehingga Anda tidak perlu repot – repot untuk menjaga kelembaban bibit jahe
yang baru ditanam tersebut.
Perawatan
Pohon jahe yang sudah
ditanam di dalam polybag memerlukan perawatan yang cukup rutin agar hasil panen
jahe emprit dapat memuaskan. Berikut ini langkah perawatan dalam cara
budidaya jahe emprit dalam polybag.
- Penyiraman
Tanaman jahe di dalam polybag
harus disiram secara teratur setiap hari yaitu pagi dan sore. Pastikan tanah di
dalam polybag tidak sampai kekeringan dan selalu berada dalam keadaan lembab
sehingga tanaman jahe tidak akan mati.
- Pemupukan
Selain disiram, tanaman jahe
dalam polybag juga harus dipupuk. Pupuk yang dianjurkan adalah pupuk kandang
beruba kotoran domba atau kotoran sapi. Beri pupuk setiap polybag setelah
tanaman mulai tumbuh. Kemudian setelah tanaman memasuki bulan keempat, tanaman
jahe bisa diberi pupuk kandang agar lebih subur.
- Menyiangi gulma
Dalam polybag, biasanya akan
ada rumput – rumput penganggu yang tumbuh dalam polybag. Hal ini akan
menganggu pertumbuhan jahe dan rimpangnya. Oleh sebab itu, penyiangan gulma
sebaiknya dilakukan secara intensif. Gulma biasanya banyak tumbuh saat tanaman
jahe mulai berumur 6 bulan. Namun, penyiangan sebaiknya mulai dilakukan saat
tanaman jahe berumur 4 bulan agar tidak merusak akar yang nantinya dapat
merusak benih – benih jahe.
- Penyulaman
Menyulam tanaman jahe yang
tidak tumbuh dapat dilakukan saat bibit jahe berumur 1 bulan setelah tanam
dengan benih cadangan yang telah disemaikan
- Pembubunan
Pembubunan atau pendangiran
dilakukan saat tanaman telah berbentuk rumpun dengan empat atau lima anakan.
Hal ini dilakukan agar rimpang jahe emprit selalu tertutup tanah. Dengan adanya
pembumbunan, drainase juga akan selalu terjaga.
- Pengendalian hama tanaman
Pengendalian hama dapat
dilakukan sesuai keperluan. Biasanya penyakit utama pada jahe emprit adalah
busuk rimpang yang disebabkan karena bakteri Ralstonia solanacearum. Saat ini
masih belum ada cara pengendalian yang memadai. Cara pencegahannya adalah
perlakuan benih sehat, penggunaan benih sehat, perglran tanaman, pembuatan
irigasi, dan penyiangan gulma. Tanaman yang diserang bakteri sebaiknya segera
dicabut dan dibakar agar serangan bakteri tidak meluas.
Demikian cara budidaya
jahe emprit dalam polybag yang dapat Anda lakukan sebagai alternatif untuk
membudidayakan jahe di tempat yang terbatas.