PRODUKSI NATA DE CASSAVA DENGAN SUBSTRAT LIMBAH CAIR TAPIOKA
PRODUKSI NATA DE CASSAVA DENGAN SUBSTRAT LIMBAH CAIR TAPIOKA
Hamdani, S.ST UPTD/BPP Kecamatan gangga Jl. Tanjung Bayan Kode Pos
83353 Lombok Utara.
Nata de Cassava adalah jenis makanan pencuci mulut berbentuk gel, berwarna putih agak
transparan, memiliki tekstur kenyal terbuat dari substrat atau cair yang
berasal dari hasil samping pengolahan ubi kayu atau cassava. Tapioka
adalah pati dari ubi kayu. Proses pembuaatan tapioka adalah sebagai berikut:
ubi kayu dikupas kulit ari, diparut, dicampur air bersih dengan perbandingan
1:4, diperas hingga keluar santannya, pati yang keluar bersama air disaring
memisahkan pati dengan ampas ubi kayu (onggok), pati diendapkan selama satu
hari, air dibuang dan pati dikeringkan, pati kering berbentuk gumpalan di
tepungkan dan diayak. Air hasil samping produksi tapioka mengandung karbohidrat
mencapai 2,5%, glukosa 0,185 mg/L, nitrogen total mencapai 182 mg/L, serta pH 5
– 5,5 sehingga dapat dimanfaatkan sebagai substrat untuk membuat nata de
cassava. Produk nata yang umum dikenal adalah nata de coco, terbuat
dari air kelapa yang difermentasi oleh Acetobacter xylinum. Perbedaan
antara nata de cassava dengan nata de coco adalah jenis substrat
yang digunakan untuk pertumbuhan A. xylinum. Proses pembuatan nata de
cassava adalah sebagai berikut: air hasil samping produksi tapioka disaring
untuk memisahkan kotorannya, direbus hingga mendidih selama 15 menit,
ditambahkan gula 2,5%, urea 0,2%, cuka dapur (25%) sebanyak 1,0 % diaduk hingga
rata. Substrat cair didinginkan hingga suhu di bawah 40oC. Susbtrat
diinokulasi bibit A. xylinum MGCa 10.5 cair sebanyak 10%, diinkubasi
selama 8 hari pada suhu ruang (28 – 35oC) pada wadah nampan yang steril serta ditutup kertas
koran steril atau kain kasa steril. Kedalaman substrat cair dalam nampan adalah
2 cm. Setelah delapan hari inkubasi terbentuk lapisan nata de cassava ketebalan
berkisar 1,25 – 1,5 cm.
Ubi Kayu |
Nata De Cassava |
Apa Itu Nata de Cassava ? Nata de cassava adalah makanan pencuci mulut yang kaya serat terbuat dari air hasil
samping produksi tapioka melewati proses fermentasi menggunakan Acetobacter
xylinum. Produk nata de cassava berbentuk gel, tekstur kenyal, warna
putih agak transparan, mengkilap atau glossy, licin, aroma netral, rasa
tawar. Nata de cassava secara biokimia adalah untaian atau rajutan
selulosa yang dihasilkan dan disekresikan oleh sel-sel A. xylinum yang
menjerap air. Selulosa dihasilkan oleh A. xylinum melalui proses
asimilasi pengubahan gula sederhana gula glukosa menjadi senyawa karbohidrat
yang lebih kompleks berupa selulosa. Selulosa tampak mata seperti benang, atau
seperti kapas.
Nilai nutrisi nata de cassava sangat rendah,
tidak mengandung vitamin, lemak, dan protein. Kalori yang dihasilkan sangat
rendah karena secara biokimia sebenarnya merupakan selulosa yang menjerap air.
Manusia tidak memiliki enzim selulase dalam pencernaannya, sehingga tidak
dapat mencerna nata de cassava menjadi gula sederhana berupa glukosa
sebagai sumber energi. Hal tersebut menyebabkan nata de cassava tidak
menyebabkan kegemukan, sehingga nata de cassava cocok sebagai pangan diet.
Namun dari sisi sensasi cita rasa, tekstur atau kekenyalan nata de cassava memberi
cita rasa yang menarik dan disukai oleh konsumen. Nata de cassava dapat
dibuat beragam bentuk seperti dadu, irisan tipis, irisan kecil memanjang,
maupun serpihan tidak teratur. Dari sisi tampilan warna dapat diperkaya dengan
beragam warna tergantung warna air yang dijerap oleh selulosa. Apabila direndam
saat pengolahan dengan air yang diberi warna hijau bersumber dari warna daun
suji maka nata de cassava yang dihasilkan akan berwarna kehijauan,
demikian juga penambahan warna yang lain. Demikian halnya dengan pengayaan cita
rasa manis, manis asam, tawar tergantung penambahan bahan tambahan pangan yang
menyebabkan rasa tertentu. Nata de cassava yang dihasilkan akan dibuat
untuk menghasilkan cita rasa yang diinginkan. Fortifikasi warna, rasa dan nilai
nutrisi sangat dimungkinkan pada produk nata de cassava dengan penambahan
bahan panngan atau nutrisi tertentu pada nata de cassava saat pengolahannya.
Proses Pembuatan Nata de Cassava Pada proses pembuatan nata de cassava diperlukan
alat dan bahan. Peralatan yang diperlukan antara lain:
1. Ember kapasitas 20 L.
2. Saringan.
3. Pengaduk.
4. Timbangan.
5. Gelas ukur.
6. Pisau.
7. Panci.
8. Kompor.
9. Plastik kemasan.
10. Sealer.
11. Nampan plastik ukurn 25 x 40 cm2. sebanyak 10
buah.
12.
Kertas koran.
Bahan-bahan
yang digunakan antara lain:
1. Air hasil samping pembuatan tapioka 20 L.
2. Gula 250 g.
3. Cuka dapur 25%, 200 mL.
4.
Urea/ZA 40 g.
Persiapan
substrat nata de cassava Susbtrat
adalah makanan sumber nutrisi bagi mikroba A. xylinum. Hasil samping produksi
tapioka berbentuk cair dapat dimanfaatkan sebagai substrat perbanyakan bibit
cair A. xylinum maupun digunakan sebagai substrat produksi nata de
cassava. Cara pembuatan substrat nata de cassava adalah sebagai
berikut: (a) air hasil samping produksi tapioka umur satu hari hingga dua hari
sebanyak 20 liter diambil dengan ember, (b) air tapioka di saring dengan
menggunakan saringan untuk memisahkan kotoran lain, (c) air hasil samping
produksi tapioka dimasukkan ke dalam panci stainless steel, kemudian
direbus, (d) ditambahkan asam cuka dapur (25%) sebanyak 1,0% atau sebanyak 200
mL diaduk hingga merata, (e) ditambahkan gula sukrosa atau gula pasir sebanyak
2,5% sambil diaduk agar terlarut sempurna, (f) ditambahkan urea atau ZA
sebanyak 0,2% atau sebanyak 40 g diaduk hingga merata, (g) didihkan selama 15
menit. Setelah mendidih selama 15 menit diangkat, panci yang berisi substrat
tetap pada keadaan tertutup agar tidak terkena debu atau terkontaminasi.
Biarkan media yang telah steril menjadi dingin hingga suhu dibawah 40oC (suam-suam
kuku). Substrat siap digunakan untuk perbanyakan bibit A. xylinum cair
maupun digunakan untuk produksi nata de cassava. Suhu substrat tidak
boleh melebihi 40oC agar A. xylinum dapat tumbuh dan menghasilkan
selulosa atau nata de cassava dengan baik dan optimal. Pembentukan selulosa
yang optimal ditandai dengan terbentuknya lapisan seperti jeli setelah diperam
atau diinkubasi selama minimal 2-3 hari. Perbanyakan bibit cair A.
xylinum MGCa 10.5
Produksi
nata de cassava menggunakan media seperti air kelapa, air limbah cair
produksi tahu, air dari juice buah, air hasil samping produksi tapioka
dan sebagainya. Bibit A. xylinum yang digunakan adalah A. xylinum.
Namun bibit akan memiliki kinerja yang baik (tumbuh cepat dan menghasilkan nata
yang optimal) bila telah teradaptasi pada media tersebut. Untuk menghasilkan nata
de cassava bibit yang digunakan adalah A. xylinum MGCa 10.5. Bibit A.
xylinum MGCa 10.5 yang digunakan untuk produksi nata de cassava memiliki
dua macam bentuk, yaitu pertama bibit berbentuk padat ditumbuhkan pada media
khusus pertumbuhan A. xylinum yaitu mendia Hassid Barker Agar (HBA). Biasanya
bibit A. xylinum MGCa 10.5 padat ini ditumbuhkan dalam tabung reaksi
berbentuk agar miring. Bibit padat belum siap digunakan untuk proes produksi nata
de cassava. Bibit padat harus di tumbuhkan pada media cair terlebih dahulu
yang disebut sebagai media Hassid Barker Broth (HBB), yang kedua adalah
bibit A. xylinum MGCa 10.5 berbentuk cair. Bibit A. xylinum MGCa
10.5 cair siap diperbanyak sesuai dengan jumlah yang diperlukan. Cara
perbanyakan adalah sebagai berikut: (a) siapkan botol volume 500 mL yang telah
dicuci bersih dengan sabun, (b) botol disterilkan dengan dicara dibilas air
panas mendidih dengan cara diojog, kemudian air panas dalam botol dikeluarkan
atau dibuang, (c) botol steril dalam posisi dibalik dijemur pada terik sinar
matahari hingga sisa air panas kering, (d) botol diisi dengan media atau
substrat cair yang telah didinginkan sebanyak 450 mL, (e) media dalam botol
diinokulasi dengan menggunakan bibit A. xylinum MGCa 10.5 cair sebanyak
50 mL digojog perlahan agar tercampur merata, (f) diperam atau diinkubasi pada
suhu kamar selama 3-4 hari tanpa digojog, (g) bibit siap digunakan memiliki
ciri terbentuknya selaput jel tipis diperpermukaan substrat. Bibit A.
xylinum MGCa 10.5 cair berumur 3-4 hari siap digunakan. Sebaiknya bibit
segera digunakan untuk produksi nata de cassava. Apabila bibit tidak
segera digunakan tetap disimpan pada suhu kamar ditutup dengan kertas koran
bersih. Bibit sebaiknya tidak disimpan pada suhu dingin atau suhu rendah dengan
cara dimasukkan cool room atau dimasukkan kulkas, hal tersebut
menyebabkan turunya aktivitas A. xylinum MGCa 10.5. Biasanya untuk
memperoleh aktivitas dan produktivitas A. xylinum MGCa 10.5 seperti
semula diperlukan adaptasi yang bertahap dan hal ini memerlukan waktu, tenaga
dan biaya.
Gambar
2. Bibit A. xylinum MGCa 10.5 berbentuk padat dan cair Produksi nata
de cassava Produksi nata de cassava biasa dilakukan menggunakan
nampan plastik steril. Ukuran nampan tergantung dari ketersediaan nampan itu
sendiri. Di pasaran tersedia nampan dari ukuran kecil, medium hingga ukuran
besar (25 x 40 cm2). Tutup yang digunakan adalah kertas koran
bersih/steril untuk menutup media saat pemeraman atau saat inkubasi.
Proses
produksi nata de cassava adalah sebagai berikut: (a), substrat steril
sebanyak 20 L diinokulasi dengan bibit A. xylinum MGCa 10.5 cair
sebanyak 10% atau sebanyak 2 L, (b), substrat didaduk dengan pengaduk steril
agar substrat dan bibit http://pascapanen.litbang.deptan.go.id 5
tercampur merata, (c) nampan steril diisi dengan
substrat yang telah disiapkan dengan kedalaman media 2 cm, (d) nampan ditutup
dengan kertas koran bersih/steril, (e) diinkubasi pada suhu ruang, selama
delapan hari, (f) pada saat panen tebal nata de cassava mencapai
1,25-1,5 cm.
Produksi
nata de cassaca dilakukan ditempat yang bersih, bebas debu serta
memungkinkan tersedianya sirkulasi udara secara baik. Selama proses fermentasi
atau inkubasi dijaga agar tidak ada hewan kecil yang masuk menyebabkan
kontaminasi seperti semut, cicak, kecoa, tikus dan lain-lain.
Gambar 3. Produksi nata de cassava menggunakan wadah
nampan dan toples dengan ragam bentuk, serta bentuk lembaran nata de cassava
pada nampan siap panen. Pengolahan dan Pengemasan Nata de Cassava Setelah
umur delapan hari nata de cassava ketebalan rata-rata mencapai 1,5 cm.
Bagian bawah nata de cassava terdapat selaput tipis. Nata de cassava yang
baru dipanen berwarna putih agak jernih. Aroma dan rasa nata de cassava yang
baru dipanen sangat asam. Sebaiknya setelah dipanen nata de cassava segera
cicuci dan lapisan selaput pada bagian bawah nata de cassava dikerok
untuk menghilangkan lapisan tersebut. Nata de cassava sebaiknya segera
dipotong berbentuk dadu, dengan ukuran sesuai selera pasar. Tujuan dari
pemotongan nata de cassava adalah sebagai berikut: (a) mempermudah
pencucian untuk menghilangkan rasa dan aroma asam menjadi tawar, (b)
meningkatkan kualitas nata de cassava menjadi lebih jernih (c)
memudahkan memasak nata de cassava pada saat perebusan untuk mematikan A.
xylinum MGCa 10.5 yang tersisa,(d) mempermudah membuat cita rasa baru pada nata
de cassava (manis,manis asam, aroma tertentu dapat ditambahkan seperti
vanili dan flavour lain). Proses pengolahan nata de cassava adalah
sebagai berikut: (a) nata de cassava dalam bentuk lembaran dicuci dengan
air bersih, selaput tipis dikerok hingga bersih, (b) nata de cassava dipotong
berbentuk kubus, dicuci dan dibilas menggunakan air bersih sebanyak tiga kali
hingga tawar, (c) untuk menuntaskan hilangnya rasa asam yang tersisa dalam nata
de cassava dilakukan perebusan hingga mendididh selama 15 menit dan dibilas
air bersih, nata de cassava akan tersa tawar, (d) nata de cassava direbus
dalam air bersi gula 5%, ditambahkan flavour sesuai selera seperti
vanila dan lain sebagainya, dididihkan selama 15 menit, (e) nata de cassava didinginkan
hingga suhu sekitar 30oC, (f), nata de cassava dikemas
pada kemasan plastik, atau kemasan cup steril dan di-sealer, (g)
sebaiknya nata de casava disimpan dalam kulkas selama sehari sebelum
dikonsumsi agar nata de cassava terasa manis dan segar. Nata de
cassava telah siap dikonsumsi, didistribusi atau disimpan.
selamat mencoba.....
0 komentar: